Studi korelasi : kualitas tidur dan HbA1C pada pasien lanjut usia di poliklinik penyakit dalam RSUP Sanglah
DOI:
https://doi.org/10.36216/jpd.v1i2.18Keywords:
Lansia, Kualitas tidur, PSQI, kadar HBA1CAbstract
Latar Belakang: Kualitas tidur yang tidak adekuat dapat berimplikasi negatif pada lansia. Kualitas dan durasi tidur diidentifikasi berkorelasi negatif terhadap kadar HbA1C.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas dan durasi tidur malam hari tentang korelasinya terhadap kadar gula darah pada lansia menggunakan instrumen skrining yang valid (Pittsburg Sleep Quality Index) dan pengukuran kadar HbA1C setelah dilakukan penyesuaian dengan berbagai variabel perancu.
Metode: Desain cross-sectional dengan pola rekrutmen consecutive random sampling. Total sampel penelitian ini adalah 55 orang, 35 laki-laki (65%) dan 20 wanita (35%); dengan rataan umur 63,53 ± 3,3. Prosedur pengambilan data meliputi wawancara terstruktur (demografi, dan kuesioner PSQI) dan pencatatan gula darah dan HBA1C pasien melalui data rekam medis. Uji statistik menggunakan Spearman dan regresi linier.
Hasil: Terdapat korelasi negatif antara kualitas tidur terhadap HbA1C (Spearman rho = -0.345, p<0,005). Analisis regresi linier yang melibatkan semua faktor perancu didapatkan hasil depresi memiliki korelasi yang lebih kuat dibandingkan kualitas tidur (r = -0,400, p<0,005).
Simpulan: Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan terjadinya peningkatan resistensi insulin dan penurunan efektivitas hormon insulin sehingga diperlukan kualitas tidur yang cukup untuk memperoleh kontrol glikemik yang optimal.