Kadar hemoglobin awal sebagai faktor prognostik penderita limfoma non-hodgkin (LNH) yang menjalani kemoterapi
DOI:
https://doi.org/10.36216/jpd.v2i2.34Keywords:
Anemia, prognostik, Limfoma non-HodgkinAbstract
Latar belakang: Anemia sering ditemukan pada saat diagnosis awal LNH. Anemia dapat terjadi karena beberapa kondisi, seperti perdarahan terkait LNH dengan atau tanpa anemia defisiensi besi, anemia karena penyakit kronik, infiltrasi sel-sel LNH ke sumsum tulang, anemia hemolitik autoimun maupun anemia terkait kemoterapi. Anemia mempengaruhi perjalanan klinis dan kesintasan pasien-pasien LNH.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kadar Hb awal merupakan faktor prognostik penderita LNH yang menjalani kemoterapi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif mulai bulan Januari 2013 sampai bulan September 2017 pada penderita LNH yang menjalani kemoterapi di RSUP Sanglah Denpasar. Hubungan antara kadar Hb dengan skor R-IPI dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Analisis kesintasan menggunakan metode Kaplan Meier dan Cox Proportional Hazard Mode dengan menggunakan software SPSS.
Hasil: Dari 88 penderita LNH, dieksklusi 31 penderita, sehingga total sampel sebanyak 57 orang. Dengan menggunakan analisis komparatif Mann Whitney didapatkan perbedaan signifikan pada skor R-IPI antara pasien LNH dengan Hb ? 10 g/dl (md=1, n=46) dan kadar Hb < 10 g/dl (md=3, n=11) (z= -2,106; p= 0,035; d= 0,28). Analisis dengan Kaplan Meier, didapatkan penderita dengan kadar Hb<10 gram/dL memiliki kesintasan lebih pendek dibanding penderita dengan kadar Hb?10 gram/dL (± 255 vs ± 850 hari; p= 0,002; IK 95%) dan dengan analisis Cox Regression didapatkan Hazard ratio sebesar 4.46 (p= 0,005).
Simpulan: Kadar hemoglobin awal dapat digunakan sebagai faktor prognostik mortalitas penderita LNH yang menjalani kemoterapi.